Rabu, 28 Juli 2021

Buku Mahkota Penulis Buku Muara Tulisan

 

Buku Mahkota Penulis Buku Muara Tulisan

Tanggal Pertemuan    :  28 Juli 2021

Resum ke                    :  8

Tema                           :  Buku Mahkota Penulis Buku Muara Tulisan

Nara Sumber               :  Thamrin Dahlan, SKM, M.Si.  

Moderator                  :  Mr. Bams

Gelombang                 :  19


Kalau ada yang  berserakan mengapa tidak dikumpulkan, kalau bisa dan ada waktu mengumpulkan mengapa tidak kita manfaatkan peluang waktu itu…padahal yang berserakan ada peluang untuk dapat dimanfaatkan. Jika kita berlogika sederhana tidak semua yang berserakan itu sampah, tapi yang berserakan masih bisa diambil kemanfaatannya. Sama halnya dengan menulis buku, hakekatnya adalah mengumpulkan tulisan yang berserakan, atau menuliskan apa yang pernah kita ucapkan kita rangkai di disatukan menjadi satu kesatuan. Alangkah indahnya kalau kita mampu merangkai yang berserakan menjadi satu kesatuan dikemas dalam sebutan buku.

 Untaian kata terpatri dalam hati membangkitkan sanubari mana kala kita selalu ingat :

Harimau mati meninggalkan belang

Gajah mati meninggalkan gading

Manusia wafat meninggalkan nama

Inilah yang dilakukan Thamrin Dahlan, SKM, M.Si.   Pria kelahiran Tempino Jambi,7 Juli 1952, Purnawirawan Polri,Dosen,penggiat literasi,penulis, domisili kelurahan Dukuh RT 05 RW 06 Jakarta timur. Motto : Berbagi Kebaikan

Beliau sudah menerbitkan 40 buah buku

 



Silih bergantinya waktu dan zaman mengubah peradapan manusia,  Ada dua pekerjaan yang mampu mengubah peradapan, pekerjaan siapakah itu..?  Pertama Penulis/Jurnalis, Kedua Pengajar dan Guru. Dengan pena Penulis akan mampu membakar semangat heroik, mengubah cakrawala pandang, mengubah suasana gelap menjadi  terang, lemah menjadi  kuat sikat kata dengan pena jurnalis akan berubah semuanya. Begitu juga Pengajar/ Guru dengan kepiawaianya mengubah pola pikir manusia yang malas menjadi rajin, yang gak faham menjadi faham, yang kurang berakhlak menjadi santun, yang tidak tau menjadi tahu, pendek kata ditangan guru polesan dasyat akan terjelma cahaya kebaikan

Maka tidak berlebihan jika seorang guru di beri gelar Guru arsitek peradapan, apakah semua guru menjadi arsitek perdaban ? Guru yang mengajar dengan hati terjauhkan dari emosi apalagi bersandar pada duniawi, serta guru yang  berketeladanan yang mampu menginspirasi putra putri didiknya untuk selalu meniru guru yang pantas diteladani. Keteladanan merupakan strategi yang ampuh untuk mengubah peradapan, mengajar dengan hati lan mudah menggapai ridho ilahi.

Sejalan dengan perkembangan zaman menuntut gaya dan strategi baru sehingga terwujudlah Arsitek peradapan  ditengarai  Guru yg mempu mengubah paradikma berfikir kritis,terbuka,dan terus berkembang untuk jadi hebat itulah karakter dan ciri Arsitek Peradaban. Guru yang apa adanya tidak berinovasi kurang dedikasi maka dia tidak akan laku bahkan bisa jadi ditinggalkan, sebaliknya guru berdedikasi tinggi , inovasi tiada henti, menhisnpirasi dan berketeladanan akan jadi guru hebat yang mampu  memenuhi tuntutan zaman

 Imam Syafi’I berkata :Jika seseorang ingin melihat dunia, maka membacalah. Tapi jika ingin dikenal maka menulislah

 


Menulis adalah bagian dari Literasi . Apasih Literasi itu ? Literasi adalah seperangkat kemampuan dan ketrampilan dalam; membaca,menulis,berbicara,menghitung, dan memecahkan masalah

Jika disadari sebenarnya menulis itu tidaklah sulit dan rumit, berangkat dari tulisan tulisan yang pernah di tulis di kertas, di laptop, di HP jika dikumpulkan maka akan menjadi sebuah buku.

Tulisan itu ibarat air, tetesan demi tetesan menyatu padu bergabung menjadi satu lalu akhirnya bergelembung  mengalir menbari dataran yang  rendah dan  bermuara ke lautan

Akhirnya bisa dukata Buku kumpulan tulisan gemilang diselamatkan jadi kitab. Lebih keren dan logis jika di katakan “Buku muara Tulisan”

Tidak sedikit yang bilang menulis itu sulit, menulis itu rumit, menulis itu hanya bisa dilakukan yang ahli saaja, ini tidaklah benar. Menulis itu sempel semua orang bisa tidak sulit tidak rumit, tidak harus yang ahli  camkan dengan baik “Jika bisa berbicara otomatis bisa menulis”. Menulis itu sangat sederhana sekali kok..mengapa kok sederhana karena menulis itu pada hakekatnya hanya memindah sesuatu yang kita ucapkan , ucapan itu kita pindah dalam bentuk tulisam.

Ingin tahukah ragam tulisan ?. ayo baca dengan baik…

Tulisan yang hanya menggambarkan tanpa ada pemecahan masalah disebut Diskriftif. Azasnya menggunakan  5 W 1 H.

Tulisan yang menjelaskan, mengupas, mendalam obyektif dinamakan karya ilmiah seperti Skripsi,Tesis,Desertasi, Jurnal.

Sedang Tulisan yang menuangkan inspirasi dunia maya disebutnovel, puisi, cerbung, cerpen

 Sekarang bagaimana Metode agar menulis  bisa  Praktis ?. Ingat dengan baik.

Jangan sekali-kali meninggalkan tulisan, Jika ada kesalahan ketik sementara hiraukan, bila terjadi fikiran  blank tinggalkan paragraf lalu  ganti paragaraf baru. Lakukan membaca ulang saat editing, perlu difahami penulis pemula cukup menulis 7 paragraf, dan segera posting dimedia

Lakukan menulis pendek pendek, cukup 9 kata dalam satu kalimat. Pilihlah model bahasa seperti tutur kata yang mudah difahami, runtut dan tidak jlimet

 


Nah sekarang apa yang ditulis? : Tulislah  yang disukai, yang difahami, atau tulislah hoby, pekerjaan, lingkungan, keluarga, teman, pokoknya apa aja tulis. Ingat dengan baik jika menulis dengan hati maka akan menyentuh pembaca. Dari mana Inspirasi Menulis: dari membaca, mengikuti wibinar,berjalan, menelaah berita actual, menelisik berita virtual, silaturohmi, menyaksikan fenomena alam, berkomunikasi, bahan ajar, suasanaa kelas, dll.

Lalu Kapan kita menulis: luangkan waktu kusus, waktu senggang, ketika menunggu, bakda subuh, sebelum tidur, one day one posting. Dimana enaknya kita meletakan tulisan: di facebook, di handphon, di laptop, di email. Dll.

Perlu kalian fahami dan cermati secara seksama bahwa  ada 3 rahasia di dunia jurnalistik. Ingin mengetahuinya ? mari cermati dengan seksama

Pertama Tulisan itu memiliki  ruh (hidup) artinya pembaca mampu bereaksi setelah mengambil isi dari tulisan, tumbuh pemikiran, pendapat, sanggahan, komentar baik itu positif maupun negatif dengan kata lain setelah membaca tulisan si pembaca akan bereaksi.

Kedua, dimana ending atau posisi tulisan atau buku kita tidak mengetahuinya Biarkan tulisanmu itu membela dirinya sendiri. Biarlah bukumu itu mengikuti takdirnya (buya hamka)

Ketiga, Dengan tulisan atau buku bisa juga mendapatkan Surprise tak terduga entah darimana datangnya dan kapan saatnya.

Sebagai penutup, mari kita pedomani bahwa jika bisa berbicara otomatis bisa menulis. Ayo kita buktikan statemen ini untuk bereaksi wujudkan tulisan dan dikemas menjadi buku. Dengan tulisan akan tumbuh kembang arsitek-arsitek peradapan yang akan mengubah corak ragam kehidupan, yang gelap jadi terang, yang sulit jadi mudah, yang rumit jadi sederhana, yang kurang mengerti menjdai faham, pendek kata hidup menjadi mudah, menatap menjadi indah, melangkah menjadi bermakna.”Sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain”

Sragen,28 Juli 2021

6 komentar:

  1. Menarik. jika bisa berbicara otomatis bisa menulis. sukses selalu untuk kita semua

    BalasHapus
  2. Semoga mahkota itu menjadi milik kita dengan menhumpulkan yang berserakan menjadi buku. Semangat terus, Pak.

    BalasHapus
  3. keren pak tulisannya,tetap semangat ya pak. mampir ke blog saya ya pak

    BalasHapus
  4. Keren tulisannya Pak. Semangat. Mangga singgah di blog saya Pak

    BalasHapus
  5. Mantab, ga lama lagi tabungan tulisannya akan segera menjadi buku yang di kirim ke penerbit,
    Aamiin

    BalasHapus

Menulis Semudah Ceplok Telor

 Menulis Semudah Ceplok Telor  Tgl Pertemuan:  17 September 2021  Resum ke :  30  Tema :  Menulis Semudah Ceplok Telor  Nara Sumber :...