Menulis Semudah Ceplok Telor
Tgl Pertemuan: 17 September 2021
Resum ke : 30
Tema : Menulis Semudah Ceplok Telor
Nara Sumber : Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H.
Moderator : Ms. Phia
Gelombang : 19
Ala bisa karena biasa, pepatah tak terbantahkan skil tampak lihai dan mahir karena rutin diasah, tiada kerutinitasan tak akan tampak hasil nyata yang gemilang.
Malam menginspirasi sebuah tema menggairahkan Menulis Semudah Ceplok Telor, Bunda Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H, akan memaparkan thok pyar…jadi tulisan…yang dimoderatori Ms Phia.
Mbak Pipin.sapaan kecil Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H, Lahir di Surabaya, 11 Maret 1969. putri pertama dari pasangan alm. Bapak Kaimin Herly Sutikno, BA dan Ibu Sukijah
Pendidikan terakhir program Sarjana S1, FKIPS Jurusan PMP/Kn, IKIP PGRI Surabaya dan program Sarjana S1, Fakultas Hukum, Jurusan Ilmu Hukum, Universitas Wijaya Putra Surabaya. Hobi membaca, menulis, traveling, dan berenang
Berprofesi sebagai guru PPKn di SMPN 2 Nekamese, Desa Besmarak, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Instuktur Provinsi NTT Mata Pelajaran PPKn Jenjang SMP Kurikulum 2013. Narasumber literasi daerah perbatasan. Narasumber literasi tingkat nasional bersama PGRI Pusat (dalam kelas belajar menulis bersama Om Jay, Blogger Ternama Indonesia).
Masih banyak Segudang Prestasi, Karya yang dihasilkan membuat nama melejit seantero nusantara.
Beliau paparkan analog luar yang luar biasa dengan menulis ada 5 hal yang dapat dipetik :
1. PENSIL DIGERAKKAN OLEH TANGAN MANUSIA
Mulailah dengan berdoa sebelum menulis, sebab ada tangan Tuhan yang selalu membimbing kita ketika kita menulis. Tulisan yang diawali dengan doa, akan menghasilkan ilmu yang bersumber dari hati nurani yang bersih.
Tulisan yang keluar hati akan diterima oleh hati pula oleh pembacanyaserta bermanfaat banyak kepada semua umat.
2. KETIKA PENSIL TUMPUL KITA PERLU MERUNCINGKANNYA
Dalam menulis kita akan menemui banyak kesulitan, berjumpa pada penderitaan, dan kesusahan (khususnya yang baru pertama kali menulis).
Kita perlu menajamkan pikiran kita. Ketika tumpul pensil harus kita raut dahulu, jika pikiran kita buntu tak ada ide maka beristirahatlah dan tutup buku/laptop kita. Pertajam pikiran dan bacalah buku (khususnya yang berhubungan dengan tulisan kita).
3. PENGHAPUS : ADA PENGHAPUS UNTUK MENGHAPUS TULISAN KITA, KETIKA KITA SALAH MENULIS
Dalam hidup selalu ada kesempatan, jika kita melakukan kesalahan ada kesempatan untuk kita bertaubat.
Begitu pula dalam menulis, kalau salah bisa di tipo dulu, lalu perbaiki agar menjadi baik dan sempurnaTapi bukan berarti nulis hapus, nulis hapus, nulis hapus... Nggak jadi-jadi dooong tulisan kita.
Lalu bagaimana agar tulisan kita menjadi bagus???....Tulis, diamkan, jika buntu ide kita. Tutup laptop, lalu simpan, rilekz dulu. Lalu buka ke-esokan harinya untuk di revisi ulang.
4. PENSIL YANG DIGUNAKAN UNTUK MENULIS BAGIAN DALAMNYA
Manusia dilihat dari bagian dalam hatinya (Begitupun dengan pensil, yang tajam untuk menulis adalah bagian dalamnya).
Dalam menulis gunakan hati untuk menggerakkan tangan kita, sebab menulis dari hati itu akan menghasilkan karya yang luar biasa.Selain itu, menulis dari hati akan diterima oleh pembacanya dari hati pula.
5. SETIAP TULISAN KITA AKAN BERDAMPAK
Belajar dari pensil akan selalu meninggalkan goresan (selalu ada bekas tulisan pensil untuk itu tinggalkan dampak positif dalam hidup kita) Tinggalkan jejak dalam setiap tulisan kita dengan yang baik dan memberikan inspirasi kepada setiap pembacanya
Bunda Lilis Ika Herpianti membuat quote Menulis Semudah Ceplok Telur sebagai motivasi kepada setiap orang menulis kepada siapa saja yang memiliki cita-cita untuk menjadi penulis hebat dunia.
1. Bahwa menulis itu tidak sulit
2. Menulis itu sangat mudah
3. Semudah Anda membuat ceplok telur
4. Tuk Byaarr... Telur yang tadinya bulat, bisa langsung dihidangkan di meja makan. Tanpa harus ribet membuatnya/memasaknya.
MENGAPA HARUS MENULIS?
Merujuk kata Imam Asy-Sya’bi pernah berkata, “Apabila engkau mendengar sesuatu, maka tulislah sekali pun di tembok. Imam Syafi’i rahimahullah juga pernah bertutur, “Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya.
Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang. Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja. (Diwan Asy-Syafi’i)
Ilmu di ibaratkan seperti hewan buruan (kijang) apabila tidak di ikat akan terlepas, begitu pula ilmu apabila tidak ditulis maka akan hilang atau tidak ingat dikarenakan daya ingat manusia terbatas.
MENULIS MENURUT HADITS RASULULLAH SAW
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr dan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, قيِّدُوا العِلمَ بالكِتابِ Qoyyidul ‘ilma bilkitabi (Jagalah ilmu dengan menulis) (Shahih Al-Jami’, No.4434. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Yang dimaksud qayyidul ‘ilma adalah kuatkan dan hafalkan serta jaga jangan sampai lepas. Ilmu jika terus didengar, hati akan sulit mengingatnya. Ilmu itu diikat lalu dijaga. Jika hati sering lupa, ilmu itu perlahan-lahan akan hilang. Itulah sebabnya kenapa penting untuk mencatat.
Sebagai umat Islam perlunya kita membiasakan diri untuk belajar menulis, karena sahabat Rasulullah SAW juga menulis Al-Qur’an dan Hadits kemudian dibukukan. Apakah alasan tersebut masih kurang untuk menjadi alasan kita belajar menulis?
FIRMAN ALLAH DALAM AL-QUR’AN UNTUK MENULIS
Allah pun telah mengajarkan kepada hamba-Nya untuk mencatat karena itu bermaslahat untuk mereka, dan Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ
Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū iżā tadāyantum bidainin ilā ajalim musamman faktubụh,
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.” (QS. Al-Baqarah: 282)
Sumber https://tafsirweb.com/1048-quran-surat-al-baqarah-ayat-282.html Sumber https://rumaysho.com/13457-beliau-pun-menyimak-dan-mencatat-ikatlah-ilmu-dengan-menulis.html
Dalam PERMEN No. 23 tahun 2015. Ditegaskan Penumbuhan Budi Perekti melalui gerakan literasi
Lalu apa sih yang kita tuliskan?... Kok semudah ceplok telur? Mikir? Berpikir? Jangan!!! Jangan berpikir apa yang akan di tuliskan, Pusing deh kita
Yang benar adalah TULISKANLAH APA YANG ADA DIPIKIRAMU
Yang ada di pikiran kita tentang apa saja
https://mulyohartijono.blogspot.com/2021/04/yang-merah-yang-menggoda.html?showComment=1625003296843#c7888746658561304737 Sederhana khan?...
Guru kita Om Jay, tak bosan-bosan memberikan tauladan kepada kita,
Dalam blog ini : https://www.gurupenggerakindonesia.com/maaf-saya-lupa-menulis/
Beliau berkisah sedang mengikuti guru penggerak tahun 2021. Tantangan yang dirasakan bagi guru peserta “Guru Penggerak” yang paling sulit justru pada tantangan menulis setiap hari.
Untuk meningkatkan kompetensi diri dalam dunia menulis Bapak dan Ibu wajib membaca kisah di atas. Ingat Menulis dan berkwalitas Bapak Ibu buka blog Om Jay di atas. Bunda sangat terinspirasi dengan tulisan Om Jay yang ini
Apakah yang membuat Bapak/Ibu sulit menulis? jika masih ada rasa kurang percaya diri dg tulisan sendiri a tetap saja terus nulis, Nggak pusing orang bilang apa, yang penting nulis...
Percaya nggak?....Tulisan bunda Lilis Ika Herpianti yang tidak percaya diri itu saya titipkan di FB saya Lilis Sutikno, lalu saya kumpulin jadi buku dech Dan Best Seller
Sebagai Penutup, Keraguan membelenggu langkah, ketidak percayaan diri mengebiri hati, takut salah menutup jalan prestasi. Jangan kau tutup mentari yang bersinar agar cakrawala pandang luas membentang, singkirkan aral yang melintang, ikat ilmumu dengan menulis agar hidup bermakna lebih manis.
Sragen, 17 September 2021.