Rabu, 04 Agustus 2021

Menguak Dapur Penerbit Mayor

 Menguak Dapur Penerbit Mayor

 Tanggal Pertemuan:  4 Agustus 2021

 Resum ke :  11

 Tema :  Menguak Dapur Penerbit Mayor 

Nara Sumber :  Edi S. Mulyanta S.Si, M.T. 

Moderator :  Sri Sugiastuti

 Gelombang :  19



 Indah dan menawannya suatu produk tak lepas dari lentiknya jemari yang menyehati, menari disaat yang tepat, beraura keilmuan nan sejati. Wajah terpesona kala menatap tempat penampung ukiran buah pena, tergandakan lari dan terbang  menuju seantero nusantara, mendekat menghampiri setiap pribadi yang ingin memupuk dan melejitkan serta mendamaikan diri pribadi. Terbesit hati untuk menengok lebih dalam, tak jauh melangkah  sang pencerah Bapak Edi S Mulyanta datang disaat kami melakukan aktifitas di Pelatihan Belajar Menulis. 

Kupas tuntas Menguak Dapur Penerbit Mayor akan dicurahkan sang nara sumber  putra kelahiran Jogjakarta, 24 Mei 1969 suami dari bunda Retna G. berputra tiga, Pendidikan  S1 Geografi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 1994,  S2 Magister Teknologi Informasi Fak. Elektro UGM Yogyakarta 2006,  aktifitas keseharian sebagai Publishing Consultant Andi Publisher , di moderatori bunda Sri Sugiastuti 

Mengawali pembahasan terungkap kata terbalut do’a untuk gelombang 19 dan 20 Belajar Menulis yang diinisiasi oleh om Jay, semoga selalu sehat semua di tengah pandemi yang cukup membuat dunia penerbitan dan percetakan terguncang seperti industri yang lain. Berkecimpung mengelola penerbitan sejak 2001 hingga sekarang  genap 20 tahun di dunia produksi buku. Sebelumnya penulis lepas hidup dari menulis buku, hal ini menjawab pertanyaan calon penulis, apakah bisa hidup dari menulis buku.

 Penulis dan penerbit telah dilindungu undang-undang secara penuh sejak terbitnya UU no 3 Tahun 2017 yag diikuti oleh Peraturan Pemerintah 2 tahun kemudian yaitu PP No 75 tahun 2019. Dalam UU no3 dijelaskan proses industri penerbitan dan unsur-unsurnya., lalu disempurnakan dengan PP No 75 yang lebih detail mengatur proses membuat naskah hingga penyebarluasannya. Dengan PP no 75 proses penerbitan buku akan mejadi lebih cepat, mengapa ?  karena ada aturan-aturan yang detail bagaimana sisi penulis mengajukan naskah hingga sisi penerbit dalam mengelola naskah menjadi buku, Sesuai dengan tema malam ini  bagaimana penerbit mayor dalam mengelola naskah untuk dapat disebarluaskan di outlet-outlet yang menjadi sumber pendapatannya.

 Pembagian penerbit mayor dan minor itu tidak ada dalam Undang-undang perbukuan no 3, Pembagian ini  secara alamiah, dimana penerbit mayor tentu mempunyai jumlah produksi yang lebih tinggi dibanding dengan penerbit minor. Perpustakaan nasional, megolongkan kedalam penerbit yang berproduksi ribuan dan ratusan yang terlihat dalam pembagian ISBN yang dikeluarkannya. Dikotomi penerbit mayor dan minor, terjadi pada sisi pemasaran buku, dimana ada penerbit yang mampu menjangkau secara nasional dan regional saja. Begitupula pembagian yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tinggi di Indonesia atau Kemendikbud DIKTI, yang menjyaratkan terbitan buku harus berskala nasional penyebarannya. Penerbit beroplah besar tentu tidak ada masalah, karena memang skala produksi dan skala mesin produksinya memang sudah besar, sehingga untuk memenuhi pasar nasional tidak terlalu sulit. 

Era pandemi mengubah pola distribusi buku cukup signifikan, outlet yang dahulu menjadi jalur utama, justru menjadi korban keganasan virus Covid 19, karena ditutupnya jaringan-jaringan toko buku atau dibatasinya aktivitas pusat perbelanjaan. Penerbit, sebagai dapur pengolahan naskah dari penulis, tidak ada masalah dari sisi penerimaan naskah baru, naskah masih saja mengalir dengan cukup baik. Mungkin karena banyak calon penulis yang melakukan WFH sehingga banyak waktu untuk melakukan penulisan naskah buku.

 Tuntutan produktif para pengajar baik guru maupun dosen, menjadikan laju naskah baru masih terjaga dengan baik. Namun yang menjadi kendala adalah justru dipengolahan naskah, mulai dari editorial, setting perwajahan dan kover hingga produksi buku cetak. Outlet toku buku fisik banyak terkendala kebijakan pemerintah, sehingga secara otomatis proses penerbitan buku menjadi melambat menyesuaikan dengan kondisi output penjualan buku yang melambat. 

PSBB otomatis berdampak pada Toko buku andalan penerbit yaitu Gramedia memarkirkan bisnisnya di sisi pit stop dan terhenti sama sekali. Omzet normal dan terhenti di pit stop menjadikan omzet terjun bebas hanya berkisar 80-90% penurunannya. Outlet yang tertutup menjadikan beberapa penerbit ikut terimbas, sehingga mereposisi bisnisnya kembali, dampaknya secara langsung ke produksi buku hingga ke sisi penulis buku yang telah memasukkan naskah ke penerbit menanti bersemi di Toko Buku.

 Sebelum hari raya 2021, perkembangan penjualan buku cukup baik, banyak penerbit menaruh harapan cukup tinggi, namun setelah hari raya, ternyata gelombang Covid mengembalikan penjualan buku ke titik terendah sejak 2020, sehingga penerbit akhirnya harus mencoba outlet-outlet baru. Oleh karenanya identifikasi tema buku menjadi sangat penting saat keadaan chaos seperti ini. Kami beruntung tema-tema yang upto date mengenai virus corona, telah kami tebar ke penulis-penulis kami sebelumnya, sehingga dengan cepat kami mendapatkan bahan-bahan buku-buku yang berkaitan dengan virus dengan cepat.

 Kesiapan penulis, dalam menuliskan materi sebuah buku menjadikan tantangan tersendiri, mengingat bahan sumber rujukan masih belum tersedia dengan mudah. Kami mempunyai database penulis yang cukup baik, sehingga dengan cepat kita mengidentifikasi siapa penulis yang berkompeten di bidang ini, Dan dengan cepat kita meramu materi, kemudian kita launch, dan beruntung mendapatkan sambutan yang baik. 

Kesimpulannya adalah kesiapan penulis dalam updating materi tulisannya adalah menjadi mutlak diperlukan untuk dapat ditawarkan hasil tulisannya tersebut ke penerbit. Saat ini kami mereposisi produksi buku fisik untuk tidak dilakukan pencetakan secara massal, akan tetai menyesuaikan dengan kondisi pasar yang fluktuatif. Hal ini tentunya memberikan kesempatan yang lebih lebar kepada bapak-ibu calon penulis untuk mencoba memasukan era baru ini, dimana produksi buku akan mengikuti keinginan pasar secara lebih spesifik. 

Produksi kami saat ini mencoba untuk dapat memenuhi permintaan cetak dari 10 eksemplar hingga 300 eksemplar. Range produksi  kami sesuaikan dengan keadaan daya serap pasar yang cenderung mengikuti komunitas dari penulis buku, di samping itu, penjualan online cukup membantu untuk tetap menjaga cash flow dan yang paling penting kita mencoba untuk memproduksi buku dalam bentuk digital atau e-book supaya kesemptan untuk terbit menjadi lebih luas.

 contoh salah satu karya dari Belajar menulis Pak Edi berharap semoga bisa membangkitkan semangat tetap berkarya silahkan mengunjungi  buku digital.my.id untuk melihat2 buku-buku digital yang telah kami produksi dan salah satu trik untuk mempercepat terbit adalah mengikuti arahan dari PP 75, yaitu melakukan editing mandiri dari sisi penulis, sehingga akan sangat membantu dalam proses editorial di sisi penerbit. 



Sedangkan editorial di sisi penerbit adalah

 Nah kesemptan ini dapat penulis coba dapatkan dengan mempelajari bagaimana melakukan editing mandiri sebelum diserahkan ke penerbit, sehingga proses penerbita akan dapat dipersingkat. semoga bisa menginspirasi bapak ibu sekalian. 

Sebagai Penutup, tanpa onak dan duri bukanlah hidup, emajinasi tanpa kreasi tidak berarti, hidup adalah pilihan, setiap aral melintang harus disingkirkan, gunakan kekuatan yang sudah dianugerahkan, jangan sia-siakan kesempatan yang ada dihadapan kita, ingatlah selalu bahwa kesempatan tak akan pernah datang kedua kali, tapi tajamkan atas dirimu dengan pernyataan kuharamkan diri masuk lubang kedua kali. Ayo bangkit bersama satukan asa, ramu kegundahan setiap manusia, tuangkan dipucuk pena, tebar solusi bahagia semoga bersemayam dalam dada, sehingga penerbit, penulis dan pembaca ceria bermuara sejahtera nan bahagia. 

Sragen, 4 Agustus 2021

25 komentar:

  1. Bagus dan komplit Pak.. selamat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih penyemangatnya pak Teguh semoga kita sukses bersama

      Hapus
  2. Now this kesemptan can be obtained by learning how to do self-editing before it is submitted to the publisher, so that the process of publishing will be shortened. hopefully can inspire you ladies and gentlemen.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Om..dengan self-editing akan mempersingkat penerbitan..
      terimakasih pencerahannya semoga menjadi penyemangat bagi diri
      dan menginspirasi yang lain

      Hapus
  3. Balasan
    1. Aamiin...terimakasih Pak Edi atas bimbingan dan pencerahan ilmunya sebagai bekal saya belajar menulis mudah-mudahan berkah

      Hapus
  4. Balasan
    1. Penyemangatmu mengokohkan belajar menulisku bunda..terima kasih moga sukses bersama

      Hapus
  5. Balasan
    1. Terimakasih bunda...kunjunganmu penyemangat untukku terus maju semoga sukses bersama

      Hapus
  6. Pembuka yang menghanyutkan, isi yang kompli, dan penutup yang menyemangati. Semoga sehat selalu agar dapat terus berkarya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin...pujianmu cambuk bagiku untuk terus melaju ...menuju sukses bersama... terimakasih bunda...

      Hapus
  7. Enak sekali dibacanya. Keren bener. Tulisannya memukau

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih bunda apresiasinya... membuat diri semakin semangat untuk terus melaju..

      Hapus
  8. Balasan
    1. he..he..he..Terimakasih penyemangatnya bunda,,semoga terus melangkah kedepan.. maju bersama

      Hapus
  9. Balasan
    1. Terimakasih bunda..dukunganmu luar biasa untuk selalu berkreasi menuju sempurna

      Hapus
  10. Keren,
    Kata pembuka yang memulai, isi materi yang komplit

    BalasHapus
  11. I salute you, your writing skills continue to improve over time

    BalasHapus
  12. Mantab, tapi tulisan di hp saya sulit dibaca. Pengaruh backgrounf kali



    BalasHapus

Menulis Semudah Ceplok Telor

 Menulis Semudah Ceplok Telor  Tgl Pertemuan:  17 September 2021  Resum ke :  30  Tema :  Menulis Semudah Ceplok Telor  Nara Sumber :...